10 Syura, Nasi Jangkrik Tradisi Ritual Buka Luwur Sunan Kudus
aliansirakyatnews.com, Kudus – Setiap datangnya tanggal 10 Syuro di Masjid Menara diadakan tradisi Buka luwur dalam rangka peringatan wafatnya SunanKudus.
Buka luwur Sunan Kudus merupakan peringatan Haul sunan Kudus yang jatuh setiap tanggal 10 Muharam atau 10 Syuro. Karena pada tanggal itulah Beliau Sunan Kudus Wafat.
Ritual Buka Luwur dimulai dengan pembacaan do’a yang dilakukan di tajug atau pendopo yang terletak di kompleks Makam Sunan Kudus.Peserta ritual Buka Luwur adalah Ulama atau Kyai, tokoh masyarakat, puncak upacara yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Asyura (Muharram) ini adalah khaul (ulang tahun wafatnya) Sunan Kudus, karena di dalam prosesi upacaranya selalu diikuti oleh pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Imam Besar Masjid Menara yang diikuti oleh semua peserta upacara tersebut. Luwur yang semula berada di tengah-tengah tajug kemudian diarak oleh peserta ritual Buka Luwur menuju makam Sunan Kudus yang berada di sisi utara tajug diiringi dengan lantunan sholawat. Hanya beberapa orang saja yang bisa masuk ke bagian utama Makam Sunan Kudus untuk memasang luwur di Makam dan Nisan Sunan Kudus, sementara peserta ritual lainnya berada di luar bagian utama makam Sunan Kudus.
Upacara ritual Buka Luwur ini diakhiri dengan do’a yang dibacakan oleh Kyai sepuh. Peserta mengamini setiap kali Kyai selesai membacakan do’a. Setelah do’a penutup dibacakan, para peserta ritual Buka Luwur meninggalkan area makam Sunan Kudus. Di depan pintu keluar panitia membagikan nasi jangkrik yang dibungkus dengan daun jati dan ditaruh dalam keranjang kepada masyarakat dan pengunjung. Karena jumlahnya terbatas, hal inilah yang menyebabkan sering terjadi rebutan.Upacara ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat, karena mereka menginginkan berkah dari nasi kangkrik dan potongan luwur lama yang diyakini mempunyai banyak khasiat.
Artikel : Kasrum