aliansirakyatnews.com, Kudus – Untuk kesekian kalinya aksi menuntut penghentian eksploitasi air permukaan Muria dilakukan(2/11).

Para petani lereng Muria bersama LSM Lepasp (Lembaga Pemerhati Aspirasi Publik) melakukan aksi jalan mundur menyusul masih berlangsungnya eksploitasi Air permukaan Muria. Hal tersebut di buktikan masih beroprasinya dengan puluhan truk tanki air yang tiap hari membawa air permukaan Muria.
Dalam aksinya mereka melakukan aksi jalan mundur yang dimulai dengan mengelilingi Alun-alun simpang tujuh Kudus sambil menarik truk tangki mainan. sebelum selanjutnya aksi berlanjut menyusuri Jalan Jendral Sudirman menuju ke kantor Kejaksaan Negeri dan berakhir di Mapolres Kudus.

Drs Achmad fikri koordinator aksi sekaligus ketua LSM Lepasp dalam orasinya mengatakan, “kelambanan pemeritah yang tidak segera menutup dan nyegel usaha tersebut adalah bukti kemunduran kewibawaan. Ketika setiap hari ratusan ribu liter air permukaan gunung muria diambil secara ilegal dan pemerintah tidak mampu untuk menghentikanya.”Katanya

Drs Ahmad Fickri juga menambahkan, “Pemerintah selama ini memang telah melakukan penyegelan terhadap tempat-tempat pengambilan air tersebut. akan tetapi dikarenakan tidak di ikuti tindakan hukum, maka hal tersebut sia-sia. terbukti meskipun tempatnya sudah disegel tetapi praktek pengambilan air masih berlangsung. itu adalah bukti mereka telah melakukan tindak pidana dengan melanggar UU 11/1974 dan Perda provinsi nomor 2 tentang pajak daerah. maka dari itu kami akan tetap mengawal dan menuntut pemerintah benar-benar bertindak tegas dalam menghentikan eksploitasi air lereng muria tersebut. “Imbuhnya

Sebenarnya Pemerintah Provinsi jawa tengah melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) pamali-Juana telah melakukan sosialisasi serta peringatan terkait eksploitasi sumberdaya air kepada para pengusaha. Akan tetapi sepertinya para pengusaha tetap tidak menghiraukan.

Reporter : Kasrum

Editor : Red