aliansirakyatnews.com, Kudus – Desa Wonosoco kecamatan Undaan Kudus adalah salah satu desa rintisan desa wisata di kabupaten Kudus.

Desa yang terletak di kaki pegunungan Kendeng sebenarnya menawarkan pesona alam yang cukup indah. Selain pesona hutan jati yang indah nan rimbun, Wonosoco juga memiliki sendang yang bernama sendang Dewot serta sejak dirintisnya Wonosoco sebagai desa wisata dibangunlah kolam pemandian serta gedung kesenian oleh Pemkab Kudus sebagai waktor penunjangnya.

Namun hal ironis yang mengancam keindahan alam Wonosoco. mengingat letaknya yang ada di kaki pegunungan, sementara wilayah diatasnya sudah masuk wilayah pemerintah kabupaten Grobogan yang sampai saat ini dibawah wewenang Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) PERHUTANI Kab Grobogan.

Disitulah letak permasalahan dimana diwilayah itu kondisi hutannya sangat memprihatinkan. Gundul tidak terawat dan diperparah oleh para warga dari desa penganten dan desa lain wilayah Grobogan yang menanami lahan hutan dengan jagung dan palawija yang mana tanaman tersebut dikatagorikan jenis tanaman yang tidak mampu menahan air saat turun hujan. Justru malah mengakibatkan tanah gembur dan hal itulah yang memicu tanah longsor saat turun hujan.

Seorang tokoh masyarakat Mustakhim (47) menuturkan pada aliansirakyatnews.com, ” kami selalu merasa prihatin dengan kondisi hutan yang posisinya diatas wilayah kami. Kami tidak bisa berbuat banyak mengingat itu sudah masuk wilayah grobogan. Kami hanya bisa pasrah dan selalu was-was akan adanya bencana tanah longsor yang mengarah ke desa kami.

“tahun 2016 lalu terhitung terjadi tiga kali longsor.bukan hanya rumah dan gedung yang rusak, tapi hingga merenggut korban jiwa.harapan kami pihak KPH Perhutani Kabupaten grobogan lebih tegas dalam minindak (sanggem) yang menggunakan lahan hutan sebagai lahan bertanam. Serta harapan kami pengelolaan hutan dimbil alih saja oleh pemerintah provinsi Jawa-tengah agar pengelolaan serta pengawasan bisa lebih terjaga daripada seperti sekarang.”pungkas mustakhim.
Diharapkan Desa Wonosoco tetap menjadi destinasi wisata dengan pesona hutan jati yang elok serta Gua Keraton dan Gua Surodiponya yang menawan.

Bukan malah perasaan was-was akan terjadinya bencana. Hal itu butuh kesadaran semuanya tertang arti penting menjaga kelestarian alam.

Reporter : Kasrum

Editor : Red