OPINI : EKO (Waka Biro)

aliansirakyatnews.com, BOJONEGORO –Apa sih yang kurang dari Bangsa Indonesia kita ini, sehingga pengrebekan pabrik atau gudang maupun kasus narkoba banyak terjadi? Padahal negeri ini, adalah negeri yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo.

Bahkan yang saya tahu Bangsa Indonesia adalah mayoritas pemeluk agama islam terbesar di dunia. Bahkan setiap tahun jutaan umat islam menunaikan ibadah haji ke Makkah Al Mukarramah.

Berbagai kuliah, seminar, sosialisasi dilakukan di segala ruang dan waktu. Selain, dikenal sebagai masyarakat yang religius dan ramah tamah, Bangsa Indonesia juga tahan banting terhadap segala bentuk penjajahan.

Saya ngak habis pikir, jika akhir-akhir ini banyak terjadi pengungkapan dan pengrebekan gudang atau jaringan Narkoba. Saya jadi bertanya dalam-dalam.

Mengapa bangsa kita ini, yang kita cintai demikian beragama dan tahan dari segala penjajahan bangsa asing bisa jebol benteng pertahanannya menghadapi serangan narkoba.

Mengapa dengan kearifan budaya dan latar belakang kehidupan keagamaan yang kuat bisa rontok bentengnya menghadapi barang haram narkoba. Lalu, kalau kemudian bangsa ini masuk dalam kubangan narkoba? Bagaimana kedepan nasib bangsa indonesia yang kita cintai ini? Adakah yang salah dengan masyarakat bangsa ini? Mengapa keanehan sosial tiada henti di bumi pertiwi ini.

Bagi saya pengungkapan atau penggrebekan pabrik narkoba bukanlah hal sederhana begitu saja. Barangkali inilah bagian dari gunung es persoalan kebangsaan ini.

Masih banyak keanehan-keanehan yang tertupi oleh gemerlap pencitraan kehidupan politik nasional. Hanya tinggal menunggu waktu bermunculan ke permukaan.

Rasanya sudah terlena masyarakat bangsa ini melupakan kearifan luhur yang di wariskan oleh para faunding father’s bangsa. Baik yang termaktup dalam pembukaan UUD45 maupun yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Baik itu budi pekerti, sopan santun, kegotong royongan, musyawarah mufakat, penghormatan kepada orang tua maupun kearifan lokal di masyarakat, dari Sabang hingga Merauke.

Kiranya, kita mempertanyakan peran lembaga pendidikan, aparat kepolisian, peran ulama dan tokoh masyarakat lain atas ruwetnya kehidupan masyarakat saat ini.

Apakah mereka menganggap kondisi saat ini masih aman-aman saja? Apakah mereka masih berpendapat masyarakat ini tidak perlu di cemaskan situasi dan kondisinya.

Tapi disisi lain Saya sangat Mengapresiasi Kinerja Polisi Resort Bojonegoro Yang sudah Bisa Melakukan Penggrebekan Pabrik Arak Terbesar Di Bojonegoro, Mudah-mudahan Dengan Peristiwa Ini Bisa Membuat Sadar dan Shock Terapi Bagi Penjual-penjual maupun pembuat pembuat Arak Lainnya, agar Bisa Interopeksi Diri Bahwa Arak Bisa merusak Generasi Penerus Bangsa Dan jelas ini adalah Musuh Terbesar Bangsa Indonesia.

Editor : Agus Kuprit