Friday, 26-04-2024 07:04:10 pm

Breaking News

Satgas Pangan Polres Tuban Monitoring Harga Bahan Pokok Jelang Bulan Ramadhan
Home / / Detail berita

Djoko Lukito, Kami Mendukung Aktifnya Kembali Tamu Wajib Lapor 1 x 24 Jam

AliansiRakyatNews -
(900 Views) Selasa, 19 September 2017 - 1:23


Reporter : AGUS KUPRIT

aliansirakyatnews.com, BOJONEGORO – Masyarakat kembali diajak untuk meningkatkan kewaspadaan di lingkungan tempat tinggalnya. Caranya, dengan mengaktifkan kembali program ‘Tamu 1X24 jam Wajib Lapor’.



Program ‘Tamu 1X24 jam Wajib Lapor’ ini dicetuskan kembali oleh tiga Pilar Plus, yang diadakan oleh Polres Bojonegoro pada Selasa 19 September 2017 di gedung Tridharma Bojonegoro.

Acara yang di hadiri oleh Segenap Forkopimda, Para Ulama, dan Dinas Instansi Lainnya ini di mulai Pukul 09.00 wib dan di tandai pula dengan di sematkan Sticker.

Setelah Kapolres membuka acara dan memberikan arahan, Bupati Bojonegoro yang diwakili Asisten I memberikan apresiasi adanya acara pemberian penyuluhan tentang mengaktifkan kembali wajib lapor bagi penghuni baru yang menginap lebih dari 1×24 jam.

Menurut Asisten I, tempat kost, penginapan, hotel bagi kelompok-kelompok teroris dan radikal dianggap lebih aman dan bisa lebih menguntungkan dalam melaksanakan aksinya.

Selain terorisme, tempat penginapan dan hotel merupakan tempat sering terjadinya kejahatan prostitusi dan transaksi Narkoba.

“Untuk mengantisipasi itu semua, maka saya sangat mendukung adanya program tamu wajib Lapor 1X24 Jam”, ucap Djoko Lukito.

Lebih lanjut Djoko Lukito juga menekankan bahwa kewajiban aparatur pemerintah, dalam hal ini 3 Pilar Plus yaitu memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungannya dan lebih berinteraksi dengan orang lain, sehingga nilai-nilai luhur seperti Gotong Royong tidak luntur.

Dimasa sekarang ini, menurut Asisten I, fonomena yang saat ini masih ada yaitu Aparatur belum punya keberanian dalam mengajak masyarakat untuk aktif dilingkungannya dan kembali mengajarkan nilai-nilai leluhur bangsa.

“Nilai-nilai luhur bangsa yang mengedepankan untuk bertegur sapa serta mengenal satu sama lain saat ini telah berkurang”, ungkapnya.

Adanya kejahatan tidak lepas dari adanya kemiskinan di masyarakat, untuk itu Masyarakat yang kekurangan dalam hal ekonomi cenderung akan berbuat kejahatan untuk memenuhi kebutuhannya yang kemudiaan akan menyulitkan aparat sendiri, bila masyarakat hidup sejahtera maka angka kejahatan akan semakin kecil.

Saat Pembangunan di Bojonegoro adalah Pembangunan Partnership, dimana Pemkab Bojonegoro membuka kesempatan bagi pengusaha-pengusaha untuk masuk ke Bojonegoro dengan tujuan dapat lebih memanfaatkan SDM yang ada di Bojonegoro.

“3 Pilar plus juga memiliki andil dalam pengelolaan dana desa, dimana Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa wajib melakukan pengawasan dalam pengelolaan dana desa agar tidak terjadinya penyimpangan”, terang Djoko.

Dandim 0813 Bojonegoro yang hadir diwakilkan oleh Kasdim 0813 Bojonegoro Mayor Inf. Widodo memberikan materi tentang wawasan kebangsaan, ke-Bhinnekaan dan penguatan Pancasila.

Menurut Kasdim 0813, masalah yang perlu dibenahi saat ini adalah adanya penegakkan hukum, peraturan hukum yang tumpang tindih, dimana harus dibentuk koordinasi yang baik antar lembaga negara.

Selain itu, Kuantitas penduduk yang meliputi penyebaran SDM yang tidak merata serta pengelolaan SDA yang tidak bijak membuat kondisi negara tidak stabil situasi kamtibmasnya.

“Komponen Negara meliputi Wilayah yang jelas batasnya, pemerintah yang mampu dan rakyat yang tetap akan membuat negara kita tidak dipandang remeh oleh negara lain”, ucap Kasdim.

Mengenai pertahanan dan keamanan, Kasdim menjelaskan adanya beberapa aksi kelompok terorisme di Indonesia membuat negara di tuduh sebagai salah satu negara terorisme, untuk itu perlu adanya pemantapan wawasan kebangsaan agar Indonesia Jaya.

Sedangkan tujuan meningkatan wawasan kebangsaaan yaitu menguatkan kesadaran membangun pertahanan nasional, mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi, makin yakin dengan kebenaran falsafah Pancasila, UUD 1945 sebagai pedoman.

“NKRI merupakan satu-satunya bentuk negara yang tepat untuk Indonesia”, tutur Kasdim.

Editor : Red
Sbr : Hum

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry



Categorised in: