Kapolres Blora Klarifikasi Terkait Video Viral Oknum Polisi Yang Bertindak Diluar Prosedur
Blora – Kapolres Blora AKBP Saptono S.I.K.,M.H pagi hari tadi, Rabu (02/04/18) mengklarifikasi beredarnya video viral di Media Sosial dan Media Online Oknum Polisi yang melakukan pemukulan terhadap seorang wanita.
Kapolres menyampaikan bahwa informasi tersebut adalah benar terjadi di wilayah Desa Gayam, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora pada saat acara hiburan Sedekah Bumi, Selasa (01/04/18) kemarin.
Sebelumnya, pemukulan korban atas nama SUL yang dilakukan oleh Bripka RIY anggota Polsek Bogorejo Polres Blora yang merupakan paman korban, dilakukan lantaran SUL mengalami gangguan jiwa dan sering membuat khawatir keluarga dan meresahkan masyarakat akibat ulah perbuatannya.
“Kita tidak bisa menghadirkan yang bersangkutan karena tidak berada dirumah. Kita hadirkan langsung keluarganya untuk mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya terjadi dan kondisi sebenarnya Sodari SUL,” ungkap Kapolres.
Ibu SUL bernama Rukiyah bersama dua kakak perempuannya bernama Maryati (42) dan Munari (38) mengatakan bahwa memang benar adik kandungnya selama kurang lebih setahun terakhir ini mengalami gangguan jiwa dan sering marah-marah dirumah dikarenakan beban masalah ekonomi ditambah bercerai dengan suaminya.
Ditambahkan Maryati kakak kandung SUL bahwa jika sedang marah ibu kandungnya selalu diancam mau dibunuh, rumahnya mau dibakar dan bhakna anak kandungnya yang masih kecil mau dibunuh juga. Sampai-sampai warga sekitar jika melintas bertemu dengan SUL yang sedang kumat takut dilempari batu. Sehingga meminta Bripka RIY yang notabennya masih Paman korban SUL untuk membinanya.
“Keluarga sudah tidak kuat lagi mengurusnya pak, saya sendiri dirumah takut. maka dari itu saya minta kepada Pak RIY (Paman) untuk mengawasi dan mengendalikan SUL agar tidak berbuat onar yang dapat menganggu masyarakat,” ujarnya.
Keluarga SUL tidak mempermasalahkan tindakan yang dilakuakan Bripka RIY yang dalam hal ini masih kerabat atau atau disebut paman, adik dari Ibu kandung SUL yang nomor 8 dari 9 bersodara. Karena dalam kesehariannya SUL memang susah dikendalikan bahkan sering menantang dengan kata-kata kotornya.
Pihak keluarga sangat berterimakasih kepada Bripka RIY telah bertindak tegas dengan keponakannya sendiri SUL, karena diketahui setiap ada hiburan selalu berbuat onar dengan naik panggung setiap ada pentas hiburan.
Keluarga meras malu dengan kelakuan SUL yang sering berbuat onar bahkan berkata-kata tidak pantas di depan umum. “SUL memang susah dikendalikan pak, ditambah pada saat itu dirinya mabuk miras. Sudah saya tegur namun saya mau dilempar botol.
Terus naik ke atas panggung dan minta nyanyi, berhubung Pak RIY (Paman) yang ada bertugas disitu, kemudian saya minta tolong agar disuruh turun namun tidak mau malah mencaci maki,” tambahnya.
Sedangkan Bripka RIY adalah paman SUL mengungkapkan penyesalan dan meminta maaf atas kejadian tersebut, dirinya benar-benar lepas kendali karena SUL sudah diperingatkan tidak mau pulang ditambah mencaci maki dirinya di depan orang banyak dengan kata-kata tidak pantas. Dirinya merasa malu dengan perilaku keponakannya yang sering berbuat onar dan susah dikendalikan.
“Saya benar-benar menyesal dan minta maaf atas kekhilavan saya, saya sangat malu dengan perilaku keponakan saya dan tanpa disadari menamparnya sekali. Itu pun tidak keras, dirinya hanya pura-pura pinsan karena dalam kondisi mabuk. Kemudian saya gendong dan saya antarkan pulang ke rumah. Atas kejadian ini saya siap menerima hukuman Kode Etik dan sanksi Disiplin Polri,” jelasnya.
Ags/Hum*