Kudus – Warga sekitar kawasan Pasar mijen Kecamatan Kaliwungu dan para pengendara motor, mengeluhkan aroma busuk yang berasal dari got yang kuat di duga mengalirkan air pembuangan kotoran dari para pedagang dan pemotongan ayam di pasar Mijen.

Dari penelusuran aliansirakyatnews, di Jalan Kudus – Jepara tepatnya di perempatan Jalan lingkar sudah bertahun-tahun tercium aroma busuk yan berasal dari got samping Jalan.
Tak jarang para pengendara yang melewatinya, harus menutup hidung karena bau yang dihasilkan sangat menyengat.

Salah seorang warga Desa mijen, Suwarno mengeluhkan hal itu, karena membuat dirinya sangat tidak nyaman saat melintasi jalan tersebut.

“Tidak nyaman sekali lewat disitu, baunya sangat tidak sedap. Lebih – lebih saat sedang tidak habis turun hujan. Bau busuknya menyengat sampai Membuat kepala pusing.” kata Suwarno kepada aliansirakyatnews, Jumat (2/2/18).

Hal senada juga disampaikan oleh Yanti seorang Ibu Rumah tangga warga Rt 02 Rw 06 Desa Mijen, Busuk sekali sampai masuk di dalam rumah. Kami sekeluarga jadi sangat tidak nyaman. Bagaimana tidak, jika bau busuk pas lagi menyengat, nafsu makan kami sekeluarga jadi tidak ada. Terlebih kami sering merasa tidak enak jika kami ada tamu Karena bau busuk itu,” Keluh Yanti.

Penuturan yang sama juga disampaikan Fuad Seorang tenaga security sebuah perusahaan yang bersebrangan jalan dengan Pasar Mijen, yang juga merasakan dampak bau busuk itu.

“Aroma busuk ini sudah terjadi sejak lama sekali bahkan sudah bertahun-tahun terjadi. Terlebih jika waktu musim kemarau bau busuknya sangat menyengat. Kalau sudah begitu bukan hanya kepala pusing yang saya rasakan tapi juga mual. Tetapi kalau saat hujan seperti ini baunya agak berkurang. Namun kalau hujannya tidak turun dan air got tidak mengalir, dipastikan baunya menyengat sekali.

Lebih lanjut Dikatakan,” saya sangat menduga bau busuk ini berasal dari air got pembuangan air kotoran dari Pasar Mijen itu. Karena tiap bau busuk itu keluar, saya lihat air dari got itu kondisinya keruh berwarna kemerahan bercampur dengan bulu-bulu ayam,” Pungkas Fuad.

Sangat disayangkan kondisi tersebut, apabila tidak mendapatkan penanganan.
Jika tetap dibiarkan, hal ini bisa menjadi representatif penilaian negatif oleh para pengunjung dari luar daerah yang ingin berkunjung ataupun hanya lewat di Kota Kudus.

(Kasrum)