Bojonegoro – Program pengadaan bibit jambu yang di gelontorkan dari APBD Tahun 2017 melalui Dinas pertanian Bojonegoro ke Desa Kedungrejo Kecamatan Kedungadem senilai RP 25 jt diduga tidak sesuai spesifikasi kriteria dari Dinas Pertanian.

Pengadaan yang dilakukan pemerintah Desa setempat jauh dari apa yang di harapkan oleh Disperta,padahal sebelum pengadaan dilakukan pihak Dinas sudah memberikan himbauan dan petunjuk sesuai kriteria.

Adapun persyaratan bibit adalah sebagai berikut :
1. Bibit berlabel biru/ungu, dikeluarkan oleh instansi/lembaga berwenang sesuai peraturan perundangan
2. Bibit dari perbanyakan vegetatif berupa okulasi/grafting
3. Umur bibit 6-12 bulan dari okulasi
4. Tinggi bibit 40-100 cm dari mata tempel okulasi
5. Bibit minimal berdaun 6 pasang
6. Bibit dalam polybag
7. Kondisi bibit sehat
8. Harga bibit maks. Rp 20.000 di lokasi titik bagi, sudah termasuk pajak pajaknya
9. Diupayakan bibit sudah dikarantina di wilayah bojonegoro, agar kondisi bibit sehat dan siap ditanam

Saat Wartawan media ini mengecek di lapangan, Bibit yang di tanam oleh pihak Desa Kedungrejo Kecamatan Kedungadem sangat jauh dari kriteria persyaratan pengadaan bibit jambu,Mulai dari label yang di keluarkan dari lembaga/instansi tidak jelas dan mutu perlu di pertanyakan.

Kepala Desa Kedungrejo Wahyudi saat di hubungi mengatakan,Droping bibit sudah sesuai spek yang ada dan semua sudah kordinasi dengan pihak UPT Pertanian Kecamatan.

Dilain pihak KUPT Kedungadem Sudiyono saat di hubungi mengatakan memang untuk Desa Kedungrejo tidak sesuai SPEK bahkan datangnya bibit tidak kordinasi dengan kami.

”Sekitar pukul 10 malam datangnya mas jadi sampai saat ini kita belum cek kembali”ungkapnya.

Perlu diketahui untuk pengadaan bibit jambu wilayah kecamatan Kedungadem ada 7 Desa Penerima pada tahun 2017 ini.

Penulis : Agus/Red

* Sumber : Sorotnews