Jelang Idul Fitri, Pemkab Pati Gelar Operasi Pasar Gula
Pati – Pemerintah Kabupaten Pati melakukan operasi pasar tahap II menjelang Hari Raya idul Fitri 1441 hijriyah di seluruh desa yang ada di Kabupaten Pati.
Bupati Pati Haryanto bersama Forkopimda, ikut serta dalam penyerahan gula secara simbolis yang dilakukan di Aula Kecamatan Batangan.
Kegiatan ini juga diikuti Kepala Disdagperin, Kepala Bulog Sub Drive II Pati, Pimpinan PG Trangkil, PG Pakis, Kabag Perekonomian Setda Pati, Camat Batangan dan kepala desa se- Kecamatan Batangan.
Bupati Pati Haryanto bersyukur walaupun dalam keadaan kondisi wabah covid-19, tetapi masih dipertemukan dalam kegiatan operasi pasar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kepala Bulog Sub Divre II Pati, pimpinan PG trangkil dan pimpinan PG pakis yang berkontribusi besar dalam pelaksanaan operasi pasar gula di Kabupaten Pati,” ujarnya.
Bupati berharap operasi pasar gula ini berdampak positif pada stabilitas harga gula dan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan gula pasir dengan harga terjangkau.
“Seperti kita ketahui bersama bahwa harga gula saat ini terus meningkat dan kondisi ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Pati saja melainkan secara nasional trennya juga memang sama,” imbuhnya.
Adanya dua pabrik gula di Kabupaten Pati, lanjut Bupati, bisa dioptimalkan untuk melaksanakan operasi pasar gula memenuhi kebutuhan masyarakat akan gula dengan harga terjangkau.
“Tentunya saja operasi pasar gula ini memang sangat dibutuhkan dengan tujuan untuk mengantisipasi terus melonjaknya harga gula agar stabil di pasaran sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat,” jelas Haryanto.
Ia mengatakan operasi pasar gula di Kabupaten Pati dilaksanakan dalam dua tahap yakni menjelang ramadhan dan saat ini, menjelang hari raya idul Fitri.
Untuk mencegah penyebaran wabah covid-19 dan menghindari kerumunan, maka sistem distribusi yang digunakan dalam operasi pasar gula ini yaitu dari produsen mendistribusikan sampai kecamatan. Kemudian dari kecamatan didistribusikan ke desa atau kelurahan.
Bupati mengungkapkan sasaran operasi pasar gula adalah masyarakat secara umum yang memiliki daya beli sehingga bisa membantu mewujudkan stabilitas harga.
“Dengan adanya transaksi jual beli dengan harga gula yang wajar dan terjangkau, jumlah operasi pasar gula secara keseluruhan adalah sebanyak 503 ton,” imbuhnya.
Tak lupa Bupati mengingatkan kepada masyarakat agar senantiasa siaga dan waspada dalam mencegah penyebaran Covid-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, selalu rajin mencuci tangan, physical distancing atau jaga jarak dan selalu memakai masker.
“Termasuk juga perlu kita antisipasi kepulangan saudara-saudara kita dari perantauan hingga para pekerja migran atau TKI yang jumlahnya cukup besar di Jawa Tengah ini,” tambahnya.
Bupati Haryanto meminta para camat dan kepala desa untuk terus memantau warganya agar yang baru pulang dari perantauan dapat melakukan isolasi secara mandiri.
“Satgas Jogo tonggo bisa dioptimalkan agar semuanya saling menjaga dan saling berempati,” tandas Bupati. (Ag)