Tuban – Sunan Bonang adalah termasuk jajaran sesepuh wali songo yang dilahirkan pada tahun 1465 Masehi, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila.

Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 Masehi, dan saat ini makam aslinya berada di Desa Bonang yang berada di wilayah kabupaten Rembang. Namun, yang sering diziarahi adalah makamnya yang berada di kota Tuban Jawa Timur

Seorang wali yang dulunya dikenal sebagai sosok seorang pencuri (brandal, Jawa red), tapi dari hasil curianya dibagi-bagikan kepada orang miskin yang membutuhkan makan. Sunan Bonang, kemudian menjadi seorang yang taat beragama hingga menyebarkan ajaran Islam di pulau Jawa ini. Sehingga namanya dikenal di kalangan ummat Islam dan dikunjungi ribuan peziarah, Ada pula yang menganggap makan Sunan Bonang adalah makam keramat yang biasa dipakai ngalap berkah.

Sampai saat ini, makam Sunan Bonang dikenal sebagai tempat rekreasi religi yang ramai dikunjungi oleh para peziarah yang berasal dari Tuban, Bojonegoro, Lamongan dan sekitanya. Peziarah dari wilayah Jawa timur, termasuk dari luar Jawa dan banyak juga para turis yang berasal dari manca Negara.

Setiap Bulan Jawa Suro, dilaksanakan Haul Sunan Bonang pada hari Kamis Pon malam Jum’at Wage (20/09/2018) malam. Baik pedagang maupun peziarah sudah memadati acara Haul Sunan Bonang yang jumlahnya ratusan ribu orang. Sehingga sejak kamis (19/09/2018) ribuan Pedagang Kaki Lima (PKL) sudah memadati area alun-alun Tuban, Jalan-jalan protokol di sekitar makam Sunan Bonang itu.

Berdasarkan pantauan dari Aliansirakyat News .Com menyebutkan, para PKL sudah memadati Jalan Veteran, Jalan KH. Mustain, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Sunan Bonang dan Jalan RA Kartini sejak Rabo (17/09/2018) kemarin.

Salah seorang PKL asal Surabaya Bambang Rasdi (35) saat ditemui di lokasi, Kamis (20/09/2018) mengatakan, lapaknya tersebut sudah didirikan sejak tiga hari yang lalu. Ia mengatakan, para pedagang datang lebih awal agar memperoleh tempat alias lapak untuk menjual daganya. “Kalau pengen dapat tempat yang strategis ya harus datang lebih awal,” tegasnya.

Selain, para pedagang yang biasa berjualan di halaman dan pintu masuk makam, saat haul di gelar, makam Sunan Bonang itu diserbu ratusan pedagang dadakan yang berjualan bermacam-macam dagangan diantaranya, baju muslim, pakaian dewasa dan anak-anak, mainan anak-anak, aksesori, perabot rumah tangga, aneka makanan
dan jajanan, boneka serta barang-barang Akbar Sunan Bonang sudah dimulai sejak hari Selasa (17/09/2018) lalu, dengan agenda pertemuan Alim ‘Ulama Se-Kabupaten

Wakil Bupati Tuban Ir.H Noor Nahar Husein MSI ,Sekestaris Daerah Kabupaten Tuban Dr.Ir .Budi Wiyana M.SI bersama Ketua DPRD Kabupaten Tuban H.M Miyadi .S.Ag .MM Ketua TP PKK Kabupaten Tuban ,Ketua Darma Wanita Persatuan Kabupaten Tuban Serta Pimpinan OPD dan Camat di Kabupaten Tuban Mengikuti Ziarah Kubur dan do’a bersama dalam rangka Haul Maulana Ibrahim / Sunan Bonang Yang ke 509

Rombongan berangkat bersama dari pendopo Krindo Manungal Tuban Berjalan menuju kompleks Makam Sunan Bonang Tuban Di sepajang jalan nampak warga Dan penjual Dadakan atusiansi menyambut wabub dan Rombongan Kemudian menuju makam sunan Bonang Tuban kepada masyrakat dilaksanakan kegiatan Tahtimul Qur’an bin Nadhor di seluruh masjid dan mushola Se-Kecamatan Tuban, dilanjutkan hari ini, Tahtimul Qur’an bil Ghoib di masjid dan mushola Se-Kecamatan Tuban sejak pagi tadi dan pada malam nanti akan dilangsungkan pagelaran Hadrah ISHARI Se-Jawa Timur dengan pembacaan Maulid Barzanji.

Sedangkan acara puncak Haul sunan bonam Tuban Tahun Ini akan di laksanakan tangal 11 sampai 20 sebteber 2018 atau tepatnya 1 hinga 10 Muharam 1440 Hijriyah ‘,terangya Kamis malam Jum’at Wage (20/09/2018). Sebelumnya, pada pagi harinya halaman Masjid Astana Makam Sunan Bonang.

(Mj)