Sunday, 16-03-2025 09:56:09 pm

Breaking News

14 Anak Punk Lagi Nongkrong, Diamankan Anggota Polsek Soko

Hadir Dalam Peresmian Gedung Sekolah Di Tuban, Mendikbud Himbau Pentingnya Pendidikan Berkarakter

AliansiRakyatNews -
(1161 Views) Selasa, 27 Maret 2018 - 1:09


Tuban – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP menyampaikan pentingnya pendidikan karakter anak bangsa.

Hal tersebut diungkapkan saat menghadiri peresmian Gedung SMP Bina Anak Sholeh (BAS) dan SMA Al Huda Boarding School di Aula Sekolah BAS Kabupaten Tuban, Sabtu (24/03/18). Peresmian Gedung SMP dan SMA BAS ini turut dihadiri oleh Bupati Tuban, Wakil Bupati Tuban, Sekda Kabupaten Tuban, serta Ketua DPRD Tuban.



Dalam sambutannya, Bupati Tuban sekaligus pimpinan Yayasan Bahrul Huda ini menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Mendikbud yang bisa meluangkan waktu untuk hadir dalam peresmian gedung SMP dan SMA BAS ini.

“Semoga kehadiran Bapak Menteri dapat memberikan kontribusi, inspirasi dan motivasi bagi kami,” ungkapnya.

Sehubungan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tuban yang rendah, Bupati menyatakan bahwa salah satu penyebabnya adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Tuban. Hal ini juga berimbas pada semakin tingginya kemiskinan di Kabupaten Tuban.

“Saya minta Pak menteri dapat memberikan solusi dengan cara lain terkait hal ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Bupati Tuban juga menyampaikan kepada menteri pendidikan terkait dengan belum layaknya gaji guru tanpa harus menaikkan tarif SPP. Permasalahan lain yang menjadi kegelisahan Bupati Tuban adalah belum meratanya pendidikan yang dapat dirasakan oleh anak-anak.

“Khususnya bagi mereka-mereka yang anaknya dari keluarga yang tidak mampu. Selama ini yang bisa menikmati pendidikan yang berkualitas unggul hanya anak-anaknya orang mampu saja,” tuturnya.

Meskipun pemerintah telah melaksanakan beberapa program terkait upaya peningkatan pendidikan baik bidik misi, sekolah gratis dan sebagainya, namun masih juga belum bisa merata sepenuhnya.

“Hal ini merupakan tantangan yang perlu dihadapi kita semua,” ungkapnya.
Terkait dengan sistem fullday school, Bupati Tuban membebaskan sekolah negeri untuk memilih 5 atau 6 hari maupun boarding school atau fullday.

“Namun hingga saat ini masih belum direspon. Semua merupakan pengalihan bagaimana agar pendidikan tidak hanya dimiliki oleh orang-orang yang berkemampuan tapi bagaimana anak-anaknya dari orang yang tidak berkemampuan ini bisa kita angkat,” tegas pimpinan yayasan Bahrul Huda. Kabupaten Tuban untuk sekolah fullday school baru tiga di Kabupaten Tuban yaitu Insan Kamil, Al Uswah dan Bahrul Huda.

Pada kesempatan yang sama, Mendikbud RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP juga memberikan orasi terkait dengan pentingnya pendidikan karakter.

Menurutnya, pendidikan karakter bagi anak-anak di sekolah perlu di kuatkan. Di Indonesia menganut 3 sistem pendidikan yang tertua adalah dengan sistem pondok pesantren, madarasah maupun sistem sekolah.

“Yang secara organisasi pemerintahan, pesantren dan madarasah di bawah Kementerian Agama sedangan sekolah dibawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,” terangnya.

Seiring dengan perkembangan jaman, adanya upaya untuk mengabungkan antara sekolah, madrasah dan pondok pesantren.

“Karena dari masing-masing sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi tidak boleh dipisahkan, harus saling melengkapi,” tuturnya.

Di samping itu, sekolah-sekolah juga telah mengadopsi sistem pondok pesantren.

“Yang diberi nama boarding school atau fullday school, yaitu upaya mengkawinkan sistem pesantren dan sistem sekolah. Itul merupakan perkembangan yang sangat bagus untuk dunia pendidikan kedepannya,” imbuhnya.

Ketimpangan terhadap kualitas pendidikan yang dialami negara Indonesia yaitu belum meratanya anak-anak Indonesia dalam memperoleh pendidikan yang bermutu, Mendikbud menyatakan tidak mungkin hanya pemerintah saja untuk menyelesaikan masalah pendidikan sendiri. Perlu ada keterlibatan dari pihak swasta terutama yang terpanggil secara tulus untuk ikut memajukan pendidikan di indonesia.

“Contohnya seperti yang telah dilakukan oleh Bupati Tuban, KH. Fathul Huda saat ini yang sudah mendirikan dan penduli untuk membangun yayasan pendidikan dengan kualitas yang bermutu,“ tegasnya.

Selain itu, kami mendorong pihak swasta untuk berpartisipasi di sektor pendidikan. Karena tugas pemerintah adalah memastikan semua anak Indonesia harus mendapatkan layanan pendidikan yang sama dan rata sehingga perlu adanya perbaikan secara bertahap.

Faktor utama dalam pendidikan karakter adalah Guru. “Guru menjadi syarat utama,” bebernya.

Keberadaan guru berperan penting di tengah-tengah siswa-siswinya setiap saat. Di pondok pesantren, kyai dan pengajar lain selalu berada di tengah-tengah santri.

“Ustadnya di tengah-tengah santrinya dan itulah yang dinamakan pendidikan karakter,” ungkapnya.

Sementara itu, hal tersebut tidak terjadi di sekolah.

“Maka dari itu wajar apabila sekolah-sekolah kita krisis pendidikan akhlaq, pendidikan karakter karena gurunya tidak menjadi teladan. Gurunya selalu keluar dari sekolah karena memburu jam mengajar,” tegasnya.

Guru selama ini hanya dituntut untuk transfer ilmu pengetahuan, mengajar dan itulah yang dinilai dan dihargai sebagai pekerjaannya. Padahal tugas mengajar itu sebagian kecil dari tugas guru.

“Lebih dari itu, tugas guru adalah mendidik, mendidik, mendidik baru mengajar. Itulah kelemahan kita. Kedepannya, saya menargetkan akan membenahi guru sebelum menuju ke pendidikan karakter,” seru Mendikbud.

Berkaitan dengan soal hak honorarium ada atau tidak untuk diberikan untuk guru-guru madiniyah. Mendikbud akan mencanangkan dana bos diberikan untuk membantu memberikan honor kepada ustad-ustad yang ada di madarasah diniyah.

“Namun perlu dipastikan dulu, Kementrian Agama bisa atau tidak memberikan honor yang layak untuk sekolah madiniyah yang nantinya akan menjadi partner sekolah. Kalau tidak saya akan membantu untuk memberikan dana bos kepada guru-guru madarasah madiniyah,” jelasnya.

Secaran khusus, Mendikbud berharap Yayasan Bahrul Huda yang telah berdiri sekitar 12 tahun yang lalu, akan dapat melahirkan tokoh-tokoh besar yang bukan hanya sebagai penegak agamanya, tapi sebagai ujung tombang pembanguna bangsa.

(Mudji)

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry



Categorised in: ,