Pati – Kuatnya rasa solidaritas di kalangan seniman dangdut di Kabupaten Pati bila dibanding seniman lainnya, baik itu ketoprak maupun para dalang, ternyata menumbuhkan kepedulian terhadap sesama anak bangsa yang tengah tertimpa musibah bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, serta Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal itu terbukti dari donasi peduli bencana alam yang mereka himpun.

Hasilnyapun sungguh luar biasa dan layak mendapat acungan jempol, karena upaya dan jerih payah oara seniman dangdut yang selalu laris menerima order tanggapan tersebut, ternyata tidak hanya sekadar ketengan. Akan tetapi, dari jumlah himpunan donasi mencapai Rp 82.915.000, tapi seniman lain khususnya ketoprak gaung suaranya saja tidak terdengar.

Padahal, seniman yang grupnya juga laris sebagai tontonan sudah lama mempunyai wadah berupa paguyuban, tapi masih terjebak dalam egosentris baik secara individu maupun kelompoknya.

Sehingga melihat sesama anak bangsa ini dirundung duka, mereka pun  masih ”bermimpi” dan berangan-angan untuk bisa terbang.

Sedangkan contoh real sudah diberikan oleh seniman lainya, yaitu seniman dangdut  yang memang selain harus menghadapi persaingan dalam berebut pasar order tanggapan, tapi sebagai sosok individu tetap bisa menjalin kebersamaan.  Sehinggatetap mempunyai kepekaan dan kepedulian terhadap sasama yang tengah menderita.

Terlepas dari semua itu, catatan khusus ini patut disampaikan kepada seniman dangdut di Pati, karena kepeduian dan kebersamaannya bisa berbuat sesuatu untuk sesama.

Sedangkan donasi yang dihimpun akhirnya disalurkan melalui PMI kabupaten setempat yang diterima salah seorang pengurusnya, untuk diteruskan kepada yang berhak menerima.