aliansirakyatnews.com, Kudus – Gunung Muria dan daerah sekitarnya dulu pernah terpisah dari Pulau Jawa??

Gunung Muria beserta pegunungan kecil Patiayam dulunya adalah kepulauan di utara pulau jawa dipisahkan oleh Selat Muria, sedangkan kerajaan Demak pada saat itu berada di pantai utara pulau jawa.

Beberapa situs dan fenomena alam mudah sekali di jumpai. Mulai daerah kecamatan Wedung Demak di ujung Barat membentang ke timur ke Kecamatan Karang Anyar(Demak), Kecamatan Undaan(Kudus), ketimur hingga Juwana(Pati) di kedalaman tertentu air sumur berasa asin. Itu membuktikan bahwa didalam lapisan tanah masih menyimpan air laut.

Berikut pula dengan nama-nama tempat seperti Ujung Pandan(welahan jepara) Tanjung Karang(Jati Kudus) dan lain-lain yang menandakan tempat Pinggiran laut, membuktikan bahwa dulunya tempat-tempat tersebut adalah tepian Laut.

Terlebih jika kita berkunjung ke Musium Situs Purbakala Desa Terban Jekulo Kudus. Kita tidak hanya melihat fosil binatang darat seperti Gajah, macan, rusa dan lain-lain. Melainkan juga akan kita dapati fosil binatang laut seperti Penyu, buaya, ikan hiu dan lain-lain yang usianya diperkirakan 800 000 tahun. Itu bukti bahwa dulunya daerah Kudus, Pati selatan dulunya adalah laut.
Dari catatan jaman Susuhunan Pakubuwono I yang menyatakan bahwa pernah ada penggalian di tahun 1657 oleh Tumenggung Pati untuk menggali saluran air baru dari Demak ke Juwana, sehingga Juwana dapat menjadi pusat perdagangan. Boleh jadi, ia ingin memulihkan jalan air lama, yang seabad sebelumnya masih bisa dipakai untuk memperdalam selat dari Demak sampai Pati. namun lama kelamaan saluran tersebut tidak berfungsi akibat sedimentasi. Dan situsnya masih ada yang sekarang disebut Kali Londo membentang dari Juwana Pati diujung timur dan Desa Ketanjung Demak diujung Barat.

Bukti-bukti lain sudah pernah ditemukan diantaranya penemuan perahu berikut meriam belanda di Desa Prambatan Kidul dan Desa Jati Kulon Kudus oleh penambang pasir, semakin memperkuat bukti bahwa dulunya daerah tersebut adalah kawasan pelayaran yang ramai sebelum abad ke 17 sebelum Selat Muria benar-benar hilang.

Penulis : Kasrum