Pemberian Insentif Guru TPQ di Pati Jadi Rujukan Daerah Lain
Pati – Pemerintah Kabupaten Pati, Jumat (28/9) kedatangan tamu dari Pemkab Purworejo. Para tamu yang terdiri dari Sekretaris BPPKAD, Kabag Hukum, Kasi Kelembagaan Dispermades, dan Asisten PSDM dan Kesra Purworejo ini disambut di ruang Rayung Wulan Setda Pati. Kunjungan kerja yang dilakukan ini, bertujuan untuk menimba ilmu terkait pemberian insentif kepada guru Taman Pendidikan Al-quran (TPQ), pemberian insentif kepada ketua Rukun Tetangga (RT) dan pengalaman lain.
Drs. Muh Wuryanto Asisten PSDM dan Kesra Purworejo saat menyampaikan sambutannya, mengatakan ingin mempelajari cara pengalokasian dana untuk pemberian insentif kepada ketua RT. Sebab di Purworejo masyarakat enggan menjadi ketua RT lantaran tidak ada insentif seperti di Pati yang mana untuk wilayah perkotaan ada anggarannya sebesar 500 ribu per tahun. Disamping itu, di Pati juga ada pemberian insentif kepada guru ngaji yang juga bisa menjadi evaluasi. Sebab, disana pemda baru sebatas memberikan dana hibah dari Kementerian Agama.
“Kami berharap ada informasi yang dibutuhkan untuk bisa membuat keputusan dan diterapkan di Purworejo untuk membuat kebijakan yang tepat dan sesuai aturan,” ungkapnya.
Selain itu lanjut dia, wilayah Purworejo memiliki jumlah kecamatan yang sedikit yakni 16, meski demikian jumlah desanya cukup banyak yakni 469 desa. Tetapi, jumlah penduduk disana cenderung lebih sedikit yakni hanya sekitar 760 ribu penduduk.
“Memang yang menjadi kendala kami yakni jumlah desanya banyak dan jumlah penduduknya sedikit. Sedangkan penghasilannya untuk tingkat desa masih cenderung sedikit,” imbuhnya.
Disamping itu, kunjungan ini juga bertujuan untuk mempelajari konsep pengelolaan potensi perikanan. Sebab di Pantai Selatan memiliki debit ombak yang cukup ganas, sehingga akibatkan para nelayan kesulitan mencari ikan. Dengan kondisi Pati yang sering disambangi kapal besar diharapkan bisa menjadi pembelajaran di Purworejo.
“Sebab di wilayah kami sudah dilirik negara asing rencananya akan dibangun pelabuhan laut dalam. Sebab mereka yakin meski ombaknya besar bisa digunakan untuk pelabuhan,” terangnya.
Sementara itu Kabupaten Pati sebagai tuan rumah diwakili Asisten Pemerintahan Sudiyono mengatakan, dengan potensi yang hampir sama ini, diharapkan bisa memberikan referensi kepada perwakilan dari Pemkab Purworejo. Seperti halnya lahan tambak yang saat musim penghujan bisa digunakan untuk menebar benih ikan bandeng dan ketika musim kemarau bisa digunakan untuk membuat garam.
“Ditambah lagi untuk wilayah lereng muria juga ada perkebunan ketela, jeruk pamelo, kelapa kopyor,dll. Mungkin nanti bisa menjadi tambahan pengalaman untuk bisa diterapkan disana,” tandasnya.
(Ar/po3/PO/MK)