aliansirakyatnews.com, Kudus – Kelangkaan elpiji tiga kilo dikalangan konsumen di Kudus yang terjadi beberapa waktu lalu menyisakan banyak pertanyaan dan persoalan.

Muncul spekulasi dan dugaan karena pada saat itu banyak warga yang menggelar hajatan hingga akibat kepanikan warga hingga terjadi aksi borong warga untuk membeli elpiji tiga kilo yang lebih akrab di sebut elpiji melon itu karena takut Ibu-ibu rumahtangga harus memutar otak dalam menggunakan elpiji tersebut.
Tetapi Masyarakat tidak terlalu percaya akan spekulasi tersebut diatas. Justru ditemukanya dugaan tidak berjalanya alur distribusi.misalnya banyak ditemukan pengecer yang membeli untuk dijual kembali bukan pada masyarakat.sehingga terjadilah masyarakat yang seharusnya mendapatkan menjadi tidak.

“Kita mulai hari ini senin 02/10/17 mengadakan giat pendataan kembali dan pengawasan terhadap pangkalan elpiji bersubsidi tersebut. Mereka(pangkalan dan pengecer) harus menjual dengan HET yang sudah ditentukan. “penuturan Imam Prayitno Kabid fasilitasi perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus.

Lebih lanjut Iman Prayitno mengatakan, Kami ingatkan sekali lagi pada para pangkalan dan pengecer,bahwa elpiji tiga kilo itu adalah subsidi bukan barang bisnis.jadi jangan coba-coba menjual lebih tinggi dari HET.jika itu kami ketahui, maka kami akan peringatkan kalau perlu tak segan-segan kami akan cabut izinya.

“akan kami periksa kembali log buku distribusi mereka, sudah sesuai untuk peruntukanya apa tidak.dengan begitu hal kelangkaan elpiji Rakyat tiga kilo semacam ini tidak terjadi lagi. “Pungkasnya.