Cicipi Durian, Wabup Pati Optimis Desa Sampok Jadi Destinasi Wisata
Pati – Di musim panen durian ini Wakil Bupati Saiful Arifin berkesempatan mencicipi hasil panen kelompok tani durian Desa Sampok Kecamatan Gunungwungkal, Selasa (7/1).
Wabup mengungkapkan dukungannya terhadap geliat kelompok tani durian di Desa Sampok. Menurutnya, cita rasa durian musang king yang ada di wilayah Gunungwungkal memiliki kekhasan tersendiri. Kontur tanah di Gunungwungkal, disebut Wabup cocok untuk mengembangkan perkebunan durian.
“Komoditas durian musang king, Bawor maupun durian jenis lokal lainnya, ini kualitasnya sudah bagus, dan punya daya tarik untuk pecinta durian,” ujar Wabup.
Bersama Kepala Dinas Pertanian dan sejumlah pejabat terkait, Wabup mengadakan diskusi dengan sejumlah petani durian. Ia pun mendorong pengembangan perkebunan yang kini mencapai 25 hektar di desa Sampok.
“Masih bisa dikembangkan, ada yang punya 5 hektar, 10 hektar, besar kecil tidak ada yg saling menjatuhkan. Satu kelompok harus saling mendukung,” imbau pria yang akrab disapa Safin itu.
Wabup mengatakan hasil panen durian di desa Sampok sudah dikenal oleh masyarakat. Bahkan, seringkali penikmat durian rela menempuh perjalanan jauh ke Desa Sampok agar dapat merasakan legitnya raja buah.
Safin akan mengupayakan perbaikan akses menuju desa Sampok. Sehingga memudahkan masyarakat yang ingin menikmati sensasi makan durian langsung di lokasi kebun.
Menurut Ketua Kelompok Tani Sampok Subur Hariko, geliat petani durian telah berkembang sejak tujuh tahun lalu. Ia mengungkapkan, jenis musang king cukup fenomenal dengan harga jual di pasaran cukup tinggi.
Harga durian musang king disini berkisar 100 ribu per kilo. Sedangkan harga di kota besar seperti Jakarta, bisa mencapai lebih dari 200 ribu.
“Sekarang mendatangkan musang king dari Malaysia harganya lebih mahal dan kurang fresh. Sehingga orang lebih memilih musang king yang ada disini,” ujar Subur.
Subur pun mengajak warga desa untuk bersama menjadikan desa Sampok sebagai sentra durian musang king.
“Tidak perlu ragu menanam durian musang king dan bawor di desa Sampok. Ke depan desa ini bisa menjadi destinasi kampung wisata durian,” pungkasnya. (Ag)