Pacu Percepatan Tanam, Distanpangan Bersama Kodim 0722 Kudus Lakukan Monitoring Dua Kecamatan
Kudus – Guna mendorong percepatan luas tambah tanam (LTT) di wilayah Kabupaten Kudus, Dinas Pertanian dan Pangan bersama Kodim 0722 Kudus melakukan monitoring ke dua Kecamatan. Yakni kecamatan Undaan dan kecamatan Mejobo (23/04).
Dalam monitoring hadir Catur sulistiyanto S.Sos MM, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan bersama Kapten Subekhi (Pasiter Kodim 0722) didampingi dari Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Hortikultura, Ir Samsuardi dan Dinas Pertanian Perkebunan Jateng melalui Kasie Padi, Edi Darmanto serta BBPKH Cinagara, drh Wisnu Wasisa Putra.
Kadin Distanpangan melalui Kabid Tanaman Pangan dan Perkebunan, Arin Nikmah STP, mengungkapkan bahwa pihaknya Masih ada potensi tanam padi di lima kecamatan. Namun yang terbesar berada di wilayah kecamatan Undaan dan Mejobo.
“Karena itu sekarang kita bersama-sama monitoring ke Undaan dan Mejobo, untuk push percepatan tanam dan sarana prasarana apa saja yang dibutuhkan ,” ujar Arin Nikmah.
Lebih lanjut, beberapa kendala yang dihadapi di lapangan diantaranya faktor masih adanya genangan. Sehingga tanam yang tadinya dijadwalkan bisa di awal April menjadi mundur sampai sekarang. Namun demikian Distanpangan dan Kodim Kudus tetap bersama-sama berupaya mendorong percepatan tanam di lapangan. Cara percepatan tanam tidak terlepas dari penyuluh di lapangan, dimana selalu mendorong para petani ketika kondisi memungkinan untuk segera tanam.
Selain itu Distanpangan dan Kodim berharap para petani selalu ada koordinasi ke petugas dari tingkat Kabupaten, kecamatan sampai desa terkait perbandingan luas baku sawah. Kemudian disandingkan dengan kondisi lapangan dan realisasi tanam. Maka akan diketahui titik-titik mana saja yang masih berpotensi untuk tanam padi lagi. Sehingga diharapkan penambahan luas tambah tanam untuk MT 2 ini bisa maksimal.
“Untuk wilayah seperti Kecamatan Jati juga ditemukan kendala. Ada beberapa wilayah justru mengalami kekeringan dan minim ketersediaan air. Sebab, sebagian besar wilayahnya sawah tadah hujan. Oleh karena itu cuaca hujan yang turun belakangan ini diharapkan juga merata sampai wilayah Jati. Sehingga ketika ada air, maka diusahakan lahan mereka masih bisa untuk tanam padi ,”imbuhnya
Mantan Alumni IPB Bogor ini menambahkan bahwa, terkait dengan capaian penambahan luas tambah tanam padi di Kabupaten Kudus untuk periode Oktober 2017 – Maret 2018 sudah melampaui capaian tahun sebelumnya.
“Bulan april ini adalah pijakan untuk periode April 2018 – September 2018, kita harapkan mampu melebihi realisasi tahun sebelumnya. Oleh karena itu, untuk mendorong perkembangan LTT benar-benar perlu dikawal dan di dukung semua pihak. Kita sekarang dengan Kodim Kudus sudah membentuk posko Percepatan Luas Tambah Tanam di Kecamatan Undaan dan Mejobo ,” tambahnya.
Dalam hal ini peran Dinas Pertanian dan Pangan Kudus berupaya mensupport diantaranya dengan fasilitasi pinjam pakai alat mesin pertanian (alsintan) dan sarana prasarana lainya dari Brigade alsintan. Selain itu juga pelatihan bagi operator UPJA/Poktan/Gapoktan telah dilaksanakan bekerja sama baik dengan Balai Alat Mesin Pertanian Jawa Tengah maupun dengan BPPKH Cinagara.
Sementara itu menanggapi hal tersebut, Samsuardi, dari Kementan RI, menyatakan bahwa pihaknya optimis dengan langkah yang dilakukan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus bersama Kodim 0722. Hal ini berdasarkan monitoring langsungnya di Undaan dan Mejobo.
“Saya sudah lihat sendiri, potensi Undaan ini bagus dan juga sebagai sentra utama padi, Sekarang kan sudah 85 persen sudah tanam dan 15 persen sedang proses. Jadi kita dari Kementan terus memberikan semangat untuk Kudus mencapai LTT-nya ,” Pungkas Samsuardi.
(Dis/red)