SDN Sanding Rowo I, Wanita Sebagai Pendidikan Bagi RA Kartini Muda
Tuban(Soko) – Soko Raden Ajeng Kartini adalah sosok pahlawan wanita yang tidak pernah terlupakan oleh kita semua kartini adalah merupakan salah satu dari sekian banyak wanita yang melihat bahwa kesetaran pria dan wanita itu sama Tiap tangal ,21 april selalu di peringati sebagai hari kartini seperti di wilayah kecamatan soko yang pada hari ini 21 april 2018 siswa SD Sanding Rowo kecamatan Soko Kabupaten Tuban mengelar aksi Keliling Desa Dalam Rangka memperingati Hari Kartini, “”ujar Amin Tampak Pula Dalam kegiatan Gebyar keliling Desa.
Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penduduk terbesar nomor empat terbanyak didunia. Jumlah penduduk ini sendiri dilansir oleh CIA World Factbook 2004 yang telah mencapai berkisar 255juta jiwa. Setengah dari jumlah penduduk Indonesia merupakan seorang wanita, fakta tersebut diperkuat oleh data BPS 2015 dimana sex ratio menunjukan bahwa setiap 100 Jiwa wanita akan berbanding dengan 101 jiwa Pria.
Hal ini menunjukan bahwa begitu besarnya potensi wanita dalam mengawal kemajuan bangsa dan negara tercinta, Indonesia.
Berbicara mengenai potensi wanita dalam ikut sertanya dalam membangun bangsa ini, merupakan hal yang tidak mudah untuk turut mengembangkan peradaban bangsa.
Sebab, pembahasan wanita merupakan salah satu hal mendasar dalam kehidupan manusia di muka Bumi ini
Makhluk Tuhan berikan kodrat sebagai wanita memiliki banyak sekali peran, beberapa diantaranya sebagai seorang Anak perempuan, sebagai seorang ibu dan bahkan sebagai seorang istri yang memiliki tanggung jawabnya Masing-masing.
Hal tersebut tercermin pada peran seorang wanita dalam memberi kehidupan dan harapan baru Bagi Negara.
Wanita berperan penuh dalam meneruskan generasi muda di era apapun dan di Daerah manapun. Wanita berperan sangat sentral dalam mendidik generasi Wanita selanjutnya. Wanita merupakan sebuah sekolah pertama bagi Anak cucu bangsa Indonesia .
Wanita berperan sebagai salah satu tulang punggung keluarga demi membantu suami mencari Nafkah. Betapa banyak sekali peran yang bisa dilakukan oleh seorang wanita dewasa ini.
Peran wanita-wanita Indonesia tidaklah lepas oleh peran seorang wanita yang terlahir pada tanggal 21 April 1879 yaitu Raden Adjeng Kartini. Beliau adalah salah seorang yang sangat dikagumi oleh bangsa ini. Sosok wanita yang selalu memberikan harapan dengan ilmu dan dedikasinya terhadap setiap wanita disaat masa gelap sedang melanda Indonesia.
Harapan dan dedikasinya yang hidup pada hati wanita Indonesia inilah yang menjadikan wanita-wanita Indonesia menjadi seorang kartini-kartini Baru di era millennial. Seorang kartini yang berilmu dan berdedikasi tinggi dalam menjawab permasalahan zaman.
Untuk menjadikan seorang wanita dengan kepribadian kartini di era modern ini tidaklah mudah.
Dibutuhkan banyak aspek yang turut serta dalam membentuk karakter seorang wanita kartini salah satunya adalah pendidikan bagi wanita. Isu pendidikan di era modern ini memang sedang hangat diperbincangkan, bagaimana tidak hal tersebut disebabkan karena pendidikan salah satu penyokong kualitas manusia sehingga dapat membentuk pola pikir generasi yang solutif dan aspiratif.
Mengingat pendidikan merupakan salah satu cara untuk merubah pola pikir manusia dari yang buruk menjadi baik dan baik menjadi lebih baik oleh sebab itu pendidikan sangat dibutuhkan oleh kaum wanita.
Menurut Subadio dan Ihromi pendidikan bagi kaum wanita tidaklah langsung terimplementasi seperti sebagaimana pendidikan yang digunakan oleh seorang lelaki, namun pendidikan wanita lebih mengarah pada pendidikan terhadap bangsa itu sendiri, yang mana artinya pendidikan wanita ini merupakan pendorong yang kuat dalam perkembangan suatu bangsa.
Mengapa bisa disebut demikian? Hal tersebut merujuk mengenai bagaimana seorang wanita yang berkodrat akan melahirkan seorang anak yang menjadi generasi muda penerus bangsa.
Ketika seorang wanita memiliki pendidikan yang baik maka dia akan mampu memberikan pendidikan yang baik pula terhadap anaknya. Seperti yang dijelaskan diatas, gender seorang wanita menjadikan dirinya sebagai sekolah pertama bagi anak cucu bangsa. Sayangnya dibeberapa daerah Indonesia kaum wanita masih kurang memahami betapa pentingnya pendidikan ini.
Seperti yang disebutkan pada paragraf sebelumnya wanita haruslah berpendidikan karena sebagai tonggak awal bagaimana bangsa akan berpola pikir. Dewasa ini, tingkat pemahaman wanita Indonesia akan pendidikan telah meningkat walaupun masih ada dibeberapa daerah terpencil masih menganggap pendidikan tak seberapa penting dalam kehidupan mereka.
Pendidikan di Indonesia.
{Mudji)