Sempat Terselamatkan, Bocah Tenggelam Di Ngraho Akhirnya Meninggal Dunia Di Puskesmas
Bojonegoro(NGRAHO) – Lagi lagi, peristiwa orang meninggal dunia akibat tenggelam terjadi di Kecamatan Ngraho, kali ini korbannya seorang bocah bernama Moch Ulin Moha (9), warga Desa Tapelan RT 003 RW 002 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro, pada Minggu (15/04/2018) sekira pukul 11.30 WIB siang tadi, dilaporkan meninggal dunia, akibat tenggelam di sungai Bengawan Solo yang berada di desa setempat.
Sebelum ditemukan tenggelam, korban bersama teman-temannya sedang berenang di sungai terpanjang di pula Jawa tersebut, namun tiba-tiba korban tenggelam sehingga teman-teman korban meminta bantuan pada warga yang berada di pinggir sungai tersebut.
Saat ditemukan, diduga korban masih hidup namun tak sadarkan diri, sehingga warga berupaya membawa korban ke puskesmas setempat, namun sesampai di puskesmas, korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Menurut keterangan Kapolsek Ngraho, AKP H Purwanto S SH, yang dikutip dari keterangan saksi-saksi, bahwa kronologi penemuan korban bermula pada Minggu (15/04/2018), sekira pukul 11.00 WIB, teman-teman korban yang juga masih tetangga korban, yang bernama Dimas Aria Saputra (10), Rama (9) dan Rafi (11), berangkat bersama-sama hendak berenang di sungai Bengawan Solo. Sekira 30 menit berikutnya, korban datang menyusul dan lansung ikut berenang.
“Tak lama berselang, tiba-tiba teman-temannya melihat korban sudah tenggelam di tengah sungai Bengawan Solo,” jelas Kapolsek yang dikutip dari keterangan saksi.
Melihat korban tenggelam, selanjutnya teman-temannya tersebut berteriak minta tolong pada warga yang ada di pinggir sungai Bengawan Solo dan datanglah Saksi Sutikno (50) dan saksi Lamidi (36), keduanya juga masih tetangga korban, yang lansung berupaya melakukan pencarian terhadap korban.
“Tak lama berselang, korban diketemukan di dasar sungai, dalam keadaan tidak sadarkan diri,” lanjut Kapolsek.
Oleh kedua saksi, kemudian korban segera dibawa ke Puskesmas Ngraho dan setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
“Kemudian peristiwa tersebut dilaporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Ngraho.” tutur Kapolsek.
Setelah pihaknya menerima laporan, Kapolsek bersama anggota segera menuju ke Puskesmas Ngraho guna melakukan identifikasi serta ke lokasi kejadian guna melakukan olah TKP.
Dan berdasarkan hasil olah TKP, diduga penyebab tenggelamnya korban karena terseret arus sungai Bengawan Solo yang cukup deras, sehingga korban akhirnya tenggelam.
“Diduga korban tak kuasa melawan arus sungai Bengawan Solo yang cukup deras, sehingga korban tenggelam,” imbuh Kapolsek.
Sedangkan berdasarkan hasil visum luar yang dilakukan oleh dr Punita Surya dari Puskesmas Ngraho, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.
“Penyebab kematian korban murni karena tenggelam.” jelas Kapolsek.
Atas terjadinya peristiwa tersebut, orang tua korban menerima peristiwa ini sebagai musibah dan meminta untuk tidak dilakukan otopsi dengan dibuatkan surat pernyataan tidak bersedia dilakukan autopsi mayat.
“Selanjutnya setelah dibuatkan berita-acara yang diketahui dan disaksikan perangkat desa setempat, jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.” lanjut Kapolsek
Menyikapi peristiwa tersebut, Kapolsek tak lupa menghimbau kepada warga masyarakat khususnya para orang tua, agar melarang anak-anak untuk bermain atau berrenang di Sungai Bengawan solo, disaat arus airnya masih cukup besar.
“Semoga kejadian orang tenggelam di sungai Bengawan Solo tidak terjadi lagi,” harap Kapolsek.
(Ags) *