Tuesday, 18-03-2025 01:38:27 pm

Breaking News

Siapkan Satgas Anti Judi, Kapolres : Jangan Jadikan Pilkades Ajang Judi
Home / / Detail berita

Hipertensi Kambuh, Seorang Nenek Asal Sendangrejo Tewas Terapung Di Sungai

AliansiRakyatNews -
(947 Views) Minggu, 15 April 2018 - 11:17



Bojonegoro(DANDER) – Seorang nenek bernama Sarmini (70), warga Desa Sendangrejo RT 014 RW 002 Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, pada Jumat (13/04/2018) sekira pukul 11.30 WIB, ditemukan meninggal dunia, terapung di sungai yang berada di desa setempat. Diduga sebelum meninggal, penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yang diderita korban kambuh dan tidak ada yang menolong, sehingga korban tenggelam, yang akhirnya mengakibatkan korban meninggal dunia.

Menurut keterangan Kapolsek Dander, AKP Wijianto, yang dikutip dari keterangan saksi-saksi, bahwa kronologi penemuan korban bermula pada Jumat (13/04/2018), sekira pukul 11.00 WIB, saksi Marsiti (40), tetangga korban, menuju ke arah sungai dan melihat di sungai ada orang terapung dengan kondisi terlentang.

“Saksi mengenali orang yang terapung tersebut adalah korban.” jelas Kapolsek.Kemudian saksi Marsiti segera kembali dan memberi tahu saksi Siti Muslikah (40) anak korban, kalau ibunya meninggal terapung di sungai, sambil memberitahu para tetangga yang lain untuk membantu mengevakuasi korban.



“Selanjutnya peristiwa tersebut dilaporkan ke perangkat desa dan diteruskan dilaporkan ke Polsek Dander.” lanjut Kapolsek.

Masih menurut Kapolsek, setelah pihaknya menerima laporan, Kapolsek bersama anggota dan petugas medis dari Puskesmas Ngumpakdalem, segera menuju lokasi kejadian guna melakukan identifikasi dan olah TKP.

Berdasarkan hasil identifikasi diketahui ciri-ciri mayat panjang mayat 150 sentimeter, rambut hitam dan sudah beruban. Sedangkan berdasarkan hasil visum luar yang dilakukan petugas dari Puskesmas Ngumpakdalem, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.

“Penyebab kematian korban murni karena tenggelam.” jelas Kapolsek.

Sedangkan berdasarkan keterangan keluarganya, korban memiliki penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yang telah lama diderita dan korban sering mengalami sakit pada kepalanya.

“Diduga sebelum meninggal, penyakit hipertensinya kambuh dan tidak ada yang menolong, sehingga korban tenggelam, yang mengakibatkan korban meninggal dunia.” imbuh Kapolsek.

Atas terjadinya peristiwa tersebut, ahli waris korban menerima peristiwa ini sebagai musibah dan meminta untuk tidak dilakukan otopsi dengan dibuatkan surat pernyataan tidak bersedia dilakukan autopsi mayat.

“Dengan disaksikan perangkat desa setempat, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.” lanjut Kapolsek

Menyikapi peristiwa tersebut, Kapolsek menghimbau kepada warga masyarakat yang memiliki keluarga yang telah berusia lanjut, agar jangan dibiarkan melakukan kegiatan sendirian, terutama kegiatan yang berpotensi menimbulkan musibah, seperti mandi di sungai atau pergi ke hutan sendirian.

“Semoga peristiwa orang meninggal dunia tenggelam di sungai tidak terjadi lagi,” harapnya.

(Ags) *

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry



Categorised in: