Taman Lampion Kudus Wisata Malam Yang Sangat Menarik Di Kudus
AliansirakyatNews.com,Kudus – Wisata malam yang sangat indah di kudus,berupa taman lampion,walau tidak bisa di nikmati oleh warga masyarakat kudus tiap malam tp wisata malam tersebut cukup menarik perhatian warga masyarakat kudus secara umum.Lokasi wisata malam di Taman Krida kudus itu,hanya bisa di nikmati tiga hari saja.
Kepala dinas Kebudayaan dan Pariwisata Yuli Kasianto mengatakan”taman lampion di Taman Krida hanya di buka tiga malam saja malam jumat,sabtu dan malam minggu,alasan kenapa hanya tiga hari,supaya masyarakat Kudus tidak jenuh dan bosan,Selain itu juga tiga malam itu adalah malam paling ramai pengunjungnya”Ujarnya kepada Wartawan aliansirakyatnews.com.
Walaupun hanya di buka tiga malam saja,namun pihak Dinas Pariwisata Kudus juga melakukan jam bukanya yaitu mulai pukul 17:00 WIB sampai pukul 22:00 WIB.
Salah satu pengunjung yang bernama wiwik yang kami mintai keterangannya mengatakan Senang Sekali Dengan Adanya Kemegahan Taman Krida Ini.
“Alangkah baik dan bijaksananya apabila jam bukanya Taman Krida hanya malam minggu saja,hal ini di karenakan pengunjung Taman Krida yang di dominasi oleh kalangan remaja yang masih dalam usia sekolah sebab di takutkan,nantinya malah mengganggu jam belajar siswa dan siswi di Kudus”Katanya.
Dalam kesempatan yang berbeda kami juga meminta pendapat dari pengunjung yang lain yaitu bernama jamal menurut pendapatnya dengan Adanya hiasan Lampu Di Taman Krida itu membuat Kota Kudus Semakin Ramai.
“Keberadaan Taman Krida di Lokasi Gor Wergu Kudus sangat sangatlah tepat dan sesuai,di karenakan lokasi tersebut memang menjadi salah satu pusat tongkrongan anak muda di kudus” Ujarnya.
Terlepas dari segala permasalahan dan perbedaan pendapat oleh masyarakat terkait Taman Lampion tersebut,yang pasti keberadaan taman yang di dalamnya berisi beraneka ragam hiasan flora dan fauna yang di hiasi dengan lampu warna wani yang sangat indah dan dan asri tersebut,merupakan salah satu pilihan favorit wisata malam di Kudus dan sekitarnya.
Editor : Agus Kuprit