Bantuan Ternak Fiktif, Tiga Desa Di Gresik Di Laporkan Ke BPK Oleh JCW
aliansirakyatnews.com, GRESIK- Tiga Desa di Kecamatan Panceng menerima bantuan pemerintah pusat,Bantuan dana Rp 1 miliar dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal itu untuk Bumdes Tri Tunggal Sejahtera.
Bumdes ini mencakup tiga Desa yang menjadi pioner perkembangan perekonimian, yaitu Desa Doudo, Desa Wotan, dan Desa Prupuh, ketiganya di Kecamatan Panceng.
Bantuan diserahkan Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Johozua M Yoltuwu, di Garden Palace Hotel Surabaya, pada tahun 2015.
Kementerian Daerah Tertinggal dan Transmigrasi hari ini menggelar sosialisasi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk meningkatkan perekonomian desa terpadu antar Desa bagi pengurus Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam upaya peningkatan ekonomi di sektor pedesaan dan mengembangkan wawasan Pengelola Bumdes.
“Ketiga desa tersebut memang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat sebagai pilot project pengembangan perekonomian di pedesaan,” jelas Pejabat sementara (Pjs) Bupati Gresik Akmal Boedianto, mengomentari.
Akmal menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengentas kemiskinan dengan menjadikan Bumdes sebagai kelompok usaha mandiri di kawasan pedesaan.
“Kami berharap nantinya Bumdes kecamatan Panceng menjadi pioner dan menyebarkan virus positif ke desa-desa lainnya,” katanya.
Salah satu sektor yang mendukung dan mempunyai prospek menjanjikan adalah peternakan puyuh di Desa Wotan, Kecamatan Panceng.
“Pemkab Gresik berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan memanfaatkan bantuan pemerintah pusat dengan baik sehingga upaya pengentasan kemiskinan dapat terwujud seperti yang diharapkan pemerintah,” pungkas Akmal.
Hingga pada saat ini oktober 2017 bantuan bumdes tersebut banyak menimbulkan kontroversi yang menanyakan keberadaan ternak puyuh tersebut. Pasalnya kandang ternak yang berdiri tahun 2015 sampai sekarang ternyata tidak ada isi ternak puyuh sama sekali sesuai hasil investigasi team JCW.
Saat team investigasi turun ke lokasi project pioner di duga semua salahi aturan RAB , ternak atau isi kandang dari dulu sampai sekarang tidak ada isinya.
Adapun hasil Investigasi Tim JCW kepada Kepala Desa Wotan dan Prupuh
ke ketua Bumdes “tri tunggal sejahtera Tomo yang juga mantan kepala desa doudo hanya bisa pasrah dengan kegiatan bantuan Bumdes tersebut.
Saat team investigasi JCW mempertanyakan terkait desa wotan dan desa prupuh beliau membenarkan sampai detik ini tidak ada isinya dalam kandang.
Team investigasi JCW di lanjut konfirmasi ke Desa Wotan pada saat itu langsung di terima kepala desa,
saat team investigasi JCW komfirmasi terkait project pioner Bumdes beliau menjawab denga enak “biarkan saja mas…. kandangnya sampai roboh, pungkasnya sambil tertawa lepas.
saat itu juga team investigasi JCW kroscek kandang,ternyata sampai saat ini memang tidak ada aktifitas ternak di kandang tersebut.
Untuk melengkapi kecurigaanya kemudian Team investigasi JCW lanjut ke Desa Prupuh saat ke Balai Desa Kades tidak ada ditempat, kemudian Tim JCW lanjut investigasi di kandang bantuan Bumdes , hasil pantauan investisasi di lapangan kandang tersebut lebih parah dan tidak terawat,di dalam kandang hanya ada sampah” bungkil jagung dan daun jati.
Sungguh ironi pejabat yang notabene di percaya masyarakat malah menyalahgunakan amanah dan Bantuan tersebut.
Melihat peristiwa ini JCW segera ambil langkah untuk segera melaporkan hasil temuan tersebut kepada pihak yang berwajib.
(Agus & Muzzakin)