Larung Saji Sebagai Bentuk Wujud Syukur Hambanya Terhadap Sang Pencipta Alam Semesta.
Reporter : AGUS KUPRIT
aliansirakyatnews.com, BOJONEGORO – Upacara Tradisional Larung Sesaji di Bendung Gerak Bengawan Solo dilaksanakan setiap satu tahun sekali, Acara Larung Sesaji di Bendung gerak Sungai bengawan Solo dalam rangka HJB Ke-340 tahun ini yang penuh nuansa spiritual ini merupakan refleksi rasa syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Pemurah, yang telah melimpahkan hasil bumi bagi masyarakat Bojonegoro, khususnya masyarakat yang berada di Sepanjang Bantaran Sungai Bengawan Solo.
Persembahan yang dilarung ke Sungai Bengawan Solo yang melalui upacara adat ini adalah berbagai macam hasil bumi dan binatang ternak yang disembelih.
Yang bertindak selaku pemimpin upacara larung saji Ki slamet yang merupakan Sesepuh Desa Setempat dan didampingi para pejabat,d’ai; tetua adat setempat.
” Ini adalah Kegiatan yang setiap tahun nya di adakan di tempat ini dengan tujuan bentuk rasa syukur kepada allah selain itu juga ini sebagai bentuk tradisi jawa yang perlu di lestarikan,Ujar Ki Slamet.
Jika kemudian masyarakat sekitar Bantaran Sungai Bengawan Solo memperoleh kemakmuran seperti sekarang ini, ini adalah berkat adanya sungai Bengawan Solo yang tak luput juga karena campur tangan Dari Allah SWT, dan Untuk menunjukkan rasa syukur, dipilih suatu cara berupa persembahan larung Saji Yang Di adakan Di Sungai terpanjang di Pulau Jawa ini.
Pengorbanan memang diperlukan, sebagai bagian dari keinginan untuk mencapai harapan yang lebih besar, berupa kemakmuran. Tuhan diminta selalu menurunkan nikmat dan karunia-Nya melalui hasil bumi dan Laut serta Sungai Bengawan Solo yang menghidupi mereka.
Editor : RED