Pati – Dalam rangka Hari Pers Nasional Wartawan Pati mengadakan pagelaran wayang kulit kolaborasi 5 dalang cilik (14/4).

Dengan lakon Wiratha Parwa. 5 dalang cilik asuhan Ki Wibowo Asmoro cukup menarik perhatian masyarakat pati.

Lakon Wiratha Parwa ini mengisahkan ketika Pandawa menghadapi masa penyamaran satu tahun setelah sebelumnya harus mengasingkan diri ke tengah hutan selama 12 tahun, ini akibat Puntadewa yang sangat suka bermain dadu kalah dengan Duryudana dalam adu dadu.

Saat itu menjelang sepuluh hari berakhirnya masa penyamaran, Pandawa menyamarkan diri di Negari Wiratha. Puntadewa, Kakak tertua Pandawa menyamar menjadi Lurah Pasar dengan nama Wija Kangko. Werkudara menyamar menjadi petugas penjagal hewan ternak dengan nama Jagal Abilowo. Janaka menjadi waria yang mengajar karawitan dan tari di Keputrian Kerajaan Wiratha. Nakula menjadi penggembala dan pengurus Kuda, namanya Kinten, sedangkan Sadewa jadi penggembala hewan ternak unggas menggunakan nama Pangsen.

Hadir dalam acara pagelaran Dandim 0718 Pati Letkol Arm Arief Darmawan S.sos, Polres Pati, dan Noto Subiyanto Anggota Dprd Pati fraksi Partai PDI Perjuangan, serta OPD kabupaten Pati.

Selain itu wartawan pati juga memberikan penghargaan kepada 10 tokoh inovatif dan kreatif.

Diantara 10 tokoh inovatif dan kreatif tersebut adalah Riyoso S.sos sebagai ASN kontroversial, Sudargo sebagai Tokoh inovasi pertanian, Krisno S.Pd sebagai pejuang Kepariwisataan, Ki Bowo Asmoro sebagai Pengembang Kebudayaan/Kesenian Tradisional, SMA PGRI 2 Kayen sebagai Sekolah berprestasi internasional, Pelda Rastam sebagai Babinsa inovatif, Christoper Albert S sebagai Atlet berbakat, Ratna Septi Anggraeni sebagai Pengrajin Kreatif, Kebun Bibit Bangsri sebagai peduli lingkungan.

(Ar)